Jakarta – BPKP berpartisipasi dalam kegiatan Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Environment, Social, and Governance (ESG) Seminar 2023 yang dilaksanakan pada Kamis (11/5/2023) dan dihadiri oleh 16 perusahaan/badan otonom pengelola kelistrikan dalam regional ASEAN di sebelas negara anggota.
Dalam rangka mendukung The HAPUA Council Members Joint Statement yang ditandatangani pada tahun 2019 dimana salah satunya adalah kontribusi pada energi terbarukan ASEAN sebanyak 23% dari pasokan total energi di tahun 2025, HAPUA dan PLN menggelar seminar ESG yang diadakan selama dua hari pada 11 dan 12 Mei 2023. Seminar ini mendiskusikan berbagai aspek yang berhubungan dan ESG serta implikasinya terhadap sektor utilitas. Selain Direktur Utama PLN, acara turut dibuka oleh keynote speakers Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK serta Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.
Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Infrastruktur, dan Perdagangan Heli Restiati menjadi panelis dalam sesi Diversity and Social Inclusion Metrics based on the BPKP ESG Assesment Guidelines. “Pada triwulan dua ini BPKP akan melakukan asesmen ESG kepada 23 BUMN termasuk PT PLN dan PT Pertamina.” Heli berbagi pengalaman terkait pengembangan pedoman ESG BPKP yang baru saja launching pada 17 April 2023 yang lalu. Asesmen ini ditujukan untuk memperoleh profil kualitas penerapan ESG dan dukungan BUMN terhadap pencapaian target NDC Indonesia. Dalam sesi ini ClimateWorks Centre Sustainable Finance Lead Dr. John Vong turut hadir sebagai panelis.
HAPUA ESG Seminar 2023 ini menghadirkan berbagai ahli dan membahas berbagai topik terkait ESG termasuk pelaporan keberlanjutan, manajemen lingkungan, tanggung jawab sosial lingkungan, tata kelola perusahaan, dan transisi energi. Acara yang merupakan upaya dukungan terhadap target transisi energi ASEAN ini bertepatan dengan ASEAN Summit ke-42 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 8 Mei 2023 yang lalu.